Implementasi Balanced Scorecard berbasis Knowledge Management
Aryaduta Hotel / Grand Flora Hotel*, Jakarta | 29 – 30 September 2010 | Rp. 2.950.000, – (Full Fare)
Balanced Scorecard (BSC) adalah satu dari beberapa metoda atau perangkat manajemen yang paling laris dalam dekade terakhir ini dipakai sebagai alat pengendali strategi (strategic control tool) oleh perusahaan-perusahaan untuk tujuan meningkatkan kinerja organisasi. Ide dasar daripada BSC adalah melengkapi upaya manajemen keuangan atau finansial dengan tiga bidang non finansial yakni hubungan dengan pelanggan (customer), proses bisnis internal dan proses pembelajaran. Dalam praktek BSC, interaksi keempat komponen tersebut diatur dalam suatu panel “dashboard” untuk tujuan tercapainya perencanaan strategi organisasi
Kunci pokok BSC terletak pada faktor “pengukuran” yang disebut sebagai standar metrik dan dituangkan pada “kartu skoring” atau “score card” sebagai cara membaca, memonitor dan menterjemahkan proses daripada visi dan strategi organisasi menjadi kenyataan. “Scorecard” pada tingkatan perusahaan pada prosesnya akan menjadi “Scorecard” pada level perseorangan dan sekaligus berfungsi sebagai sarana komunikasi dan jaringan organisasi
BSC selain itu berfungsi sebagai integrator perencanaan bisnis (business plan) terpadu daripada organisasi sebagai interaksi antar empat unsur BSC tsb yakni finansial, hubungan dengan pelanggan, proses bisnis internal dan unsur pembelajaran. Tiap-tiap unsur daripada empat unsur BSC memiliki dinamika sendiri-sendiri yang pada gilirannya akibat saling interaksinya akan menghasilkan umpan balik serta peningkatan pembelajaran organisasi
Dinegara-negara Eropah, BSC sering dikaitkan sebagai kerangka kerja dari wilayah (domain) yang lebih luas yakni Knowledge Management (KM) atau Manajemen Pengetahuan. BSC didalam KM dipakai sebagai perangkat metrik KM dengan pertimbangan membantu fungsi KM yang inheren dengan mengukur suatu yang “tidak kelihatan” atau pengukuran asset-aset yang tidak kasat mata (intangible) atau Knowledge (Pengetahuan) termasuk juga Modal Intelektual (Intellectual Capital).
Sedikit tentang KM, kami bisa menyatakan bahwa dari skalabilitas dan perannya, KM adalah akses mekanisme yang dapat dipakai oleh segala bentuk tipe alat atau perangkat manajemen (access mechanism that can be used by any management tool type) . Dari pengalaman, kami melihat agar output BSC tercapai semaksimal mungkin, BSC perlu diperkuat (leveraged) oleh mekanisme KM. Oleh sebab unsur-unsur pada BSC yakni Finansial, Pelanggan (Customer), Pembelajaran (Learning) dan Proses Bisnis Internal rincian detil aktifitas dan prosesnya tercakup pada Process Classification Framework (PCF) sebagai standar Benchmarking yang dikeluarkan oleh American Productivity and Quality Centre (APQC) , maka kami menggunakan trio KM-BSC-PCF sebagai suatu kesatuan praktek manajemen modern.
Menurut hemat kami, PCF bisa berfungsi sebagai “genome (blue print DNA)”nya organisasi. BSC sebagai “fisiologi dan psikologi”nya organisasi. Sedangkan KM sebagai “kesadaran pengetahuan manusia atau human knowledge consciousness”nya organisasi. Praktek lapangan menjalankan BSC bisa dilakukan dengan pendekatan-pendekatan manual (tool kit, templates) atau aplikasi-aplikasi perangkat lunak baik berbasis web maupun tidak. Praktek BSC project ini bisa dijelaskan melalui workshop atau training yang kami selenggarakan
OBJECTIVES
- Penjelasan mengapa Balanced Scorecard (BSC) terdiri dari 4 unsur-unsur financial, pelanggan, proses internal dan learning
- Penjelasan tentang apa yang disebut dengan scorecard
- Penjelasan kegunaan BSC dalam bidang perencanaan korporat
OUTLINE
- Menjelaskan peran BSC pada organisasi
- Memahami hubungan BSC dengan Knowledge Management (KM) sebagai mekanisme akses bagi tipe-tipe manajemen lainnya
- Memahami beberapa contoh kasuistik BSC organisasi
- Memahami panduan, template untuk mengembangkan sendiri BSC diorganisasi masing-masing, secara metoda “Web-based dan/atau non Web-based
Workshop Leader :
Dr. Md. Santo
Dr Md Santo adalah Dokter Spesialis Konsultan dari Unair. Selain spesialis medis, beliau adalah pakar dibidang manajemen dan pengukuran pendidikan tinggi (higher education management and educational measurement) dari Educational Testing Service (ETS), Princeton, USA. Pernah berpengalaman sebagai konsultan ADB – SECID (Asian Development Bank – South East Consortium for International Development) untuk manajemen pendidikan tinggi. Pernah menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Unsri dan Ketua Studi Grup Knowledge Management dan Studi Dinamika Non Linear Universitas. Selain kepakarannya dibidang Campus Learning, sejak sepuluh tahun terakhir ini berkiprah dibidang Corporate Learning khususnya dibidang praktek-praktek Knowledge Management dan Organizational Learning perusahaan.
FEE :
- Rp. 2.950.000,- / peserta (Full Fare)
- Rp. 2.750.000,-/peserta (mendaftar sebelum 15 September 2010 dan membayar sebelum 22 September 2010)
- Rp. 2.600.000,-/peserta (mendaftarkan 3 peserta dan membayar sebelum tanggal 22 September 2010)
- Investasi sudah termasuk di dalamnya:
- Training Kits
- Meeting Package
- Certificate of Completation
- lunch and snack
- Bonus Flash Disk berisi materi Training
TEMPAT
Training akan dilaksanakan di Hotel di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter.
- Hotel Manhattan, Jakarta
- Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan
- Apartment Batavia, Jakarta
- Estubizi Business Center