CRUSHING PLANT & STOCKPILE MANAGEMENT UNTUK LOW RANK COAL
Hotel UNY, Yogyakarta | Senin – Rabu, 10 – 12 Juni 2013 | 08.00 – 16.00 WIB | Rp.7.500.000 per peserta
ABSTRACK
Batubara sebagian besar digunakan dalam Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), selain itu digunakan pula dalam Industri Semen , Industri Tekstil , Industri Logam dan Industri lainnya. Setiap konsumen Batubara mempunyai persaratan khusus disesuaikan dengan keperluan dapur bakar yang digunakan . Persaratan khusus tersebut , diantaranya besar ukuran Besar ukuran batubara, Moisture content , Kadar Abu , Calorific Value , Hardgrove Index , Kadar Sulfur, Ash Fusion Temperature, dsb.
Mengingat kualitas batubara sangat erat dengan terjadinya batubara , maka kualitas batubara bervariasi antara satu lokasi dengan lokasi lainnya, Salah satu penyebab perbedaan kualitas adalah adanya pengotor sisipan (`partings`) dan pengotor yang terbawa sewaktu penambangan. Saat ini batubara yang diperjual belikan ada dua macam yaitu batubara peringkat tinggi (Bituminous Coal) dan batubara peringkat sedang (Sub-bituminous Coal). Bituminous Coal umumnya untuk diexport dan potensinya sudah menipis sedangkan Sub-bituminous digunakan baik untuk export maupun domestic dan potensinya saat ini cukup banyak sehingga perhatian perlu ditujukan pada batubara peringkat sedang ini serta harus mulai memanfaatkan batubara peringkat rendah (Low Rank Coal) dikemudian hari
Setiap batubara yang diperjual belikan harus mengalami proses Crushing dan Screening terlebih dahulu karena harus memenuhi persaratan ukuran yang diminta konsumen disamping itu untuk kegiatan ini diperlukan pula lahan untuk Stockpile batubara untuk menyimpan batubara sebelum adanya kegiatan pengapalan .Flowsheet suatu Crushing Plant untuk batubara Bituminous agak sedikit berbeda dengan Crushing Plant untuk batubara Sub-bituminous terutama batubara yang mempunyai nilai HGI yang relatip tinggi. Begitu pula dalam penanganan di Stockpile-nya atau management di Stockpile-nya. Batubara yang mempunyai nilai HGI yang relatip tinggi, cenderung mudah pecah menghasilkan batubara halus yang banyak dan mudah terbakar pada musim panas atau akan menghasilkan lumpur pada musim hujan, akibatnya perlu cara-cara Stockpile serta cara-cara reclaiming juga harus mendapat perhatian khusus termasuk lamanya penyimpanan . Hal ini berlaku tidak saja di tempat produser akan tetapi juga di tempat konsumen.
OUTLINE
- Terjadinya Batubara
- Tempat terjadinya Batubara dan hubungannya dengan variasi Kualitas
- Macam-macam parameter kualitas batubara serta pengaruhnya dalam Industri Pengguna seperti Industri PLTU , Industri Semen , Industri Logam dsb
- Crushing dan Screening
- Cara memilih alat Crusher dan Screen
- Flowsheet Crushing Plant untuk batubara peringkat sedang dan rendah
- Cara-cara Stacking dan Reclaiming
- Blending dan Homogenization
- Macam-macam Stockpile
- Management dalam Stockpile baik pada di Stockpile Producer maupun di Stockpile Konsumen
- Quality Control
PARTICIPANT
- Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh perusahaan-perusahaan penghasil batubara , baik skala besar maupun skala kecil , Trader Batubara , pengguna batubara seperti Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap , Industri Semen , Industri Tekstil , Industri Logam dsb
- Disarankan yang ikut dalam pelatihan ini yaitu : Bagian Planning , Bagian Crushing Plant , Bagian Coal Preparation Plant , Coal Trader , Coal Handling , Marketing dan Quality Control.
INSTRUCTOR
- Hotel UNY Yogyakarta
- Senin – Rabu, 10 – 12 Juni 2013
- 08.00 – 16.00 WIB
FEE
Biaya Rp.7.500.000 per peserta (Non Residential).
FACILITIES
Training Modules, Training Kit, Certificate, Exclusive Souvenir, Dinner & City Tour, Coffee Break & Lunch