Manajemen Mutu Pekerjaan Pengelasan
wisma MM UGM yogyakarta | 10 – 12 oct 2011 | Rp 7.500.000,-/peserta non residential
Pengelasan adalah pekerjaan penyambungan dua buah logam dengan cara peleburan (fusi) dan menambahi atau tidak menambahi isian (filler) pada jalur penyambungan serta dengan menggunakan tekanan atau tidak menggunakan tekanan. Pengelasan banyak dilakukan pada konstuksi bangunan, baik bangunan permesinan dan atau bangunan sipil. Pembuatan tangki-tangki penampung memerlukan pengelasan ketika menyambung plat-plat baja yang digunakan pada konstruksi dinding tangki, dasar tangki dan atap tangki. Demikian pula pembuatan konstruksi kuda-kuda pada atap sebuah bangunan juga membutuhkan pekerjaan las. Selain digunakan untuk pekerjaan penyambungan konstruksi yang baru, sering pula pekerjaan pengelasan dilakukan untuk memperbaiki komponen mesin misalnya menyambung kembali poros yang patah, memperbaiki body mesin yang retak dan lain sebagainya. Mutu pekerjaan pengelasan sangat tergantung dari proses dan peralatan pengelasan, sifat-sifat fisis dan mekanis logam yang dilas, konstruksi dan desain sambungan las serta personil pengelasan.
Karena keterbatasan, banyak pekerjaan yang didalmnya terdapat pekerjaan pengelasan terpaksa dikerjakan oleh pihak lain (dikontrakan). Pada kasus ini kontraktor, selaku pelaksana pekerjaan, wajib melakukan dokumentasi tentang pekerjaan pengelasan itu sehingga pengendalian mutu pekerjaan pengelasan dapat dirunut dari awal sampai akhir. Dokumen mutu pekerjaan pengelasan harus diawali dari saat sebelum pengelasan, saat pengelasan dilaksanakan dan sesudah pengelasan selesai dilakukan. Dokumen itu harus diketahui dan diperiksa kebenarannya oleh pemberi kerja.
Sebelum pengelasan harus diketahui secara pasti jenis logam yang akan dilas, prakiraan tegangan yang terjadi pada sambungan las, bentuk sambungan, dokumen sertifikasi personil (welder, welder inspector dan welding engineer), Welding Specification Procedure (WPS) dan lain-lain yang terkait. Selama pengelasan harus dipastikan proses dan peralatan sesuai WPS sementara setelah pengelasan selesai harus dipastikan jenis pemeriksaan yang telah dilakukan (Visual Test, X-ray, Ultrasonic Sound, Magnetic Test dll). Semua itu harus terdokumentasi dengan baik sehingga pemberi kerja dapat memastikan mutu pekerjaan las telah dilaksanakan dengan baik dari awal sampai akhir proses pengelasan.
Kursus ini akan membahas : Proses dan Peralatan Pengelasan, Sifat Fisis dan Mekanis Logam Pada Pengelasan, Konstruksi dan Desain Sambungan Las, Inspeksi Pekerjaan Pengelasan (Destructive Test dan Non Destructive Test) dan Manajemen Mutu Pekerjaan Pengelasan.
Peserta :
Personil Teknik dengan pendidikan terakhir minimal D3.
Lama kursus :
3 hari ( 2 Hari teori 1 hari praktek )
Teori meliputi :
- Proses dan Peralatan Pengelasan
- Sifat Fisis dan Mekanis Logam Pada Pengelasan
- Konstruksi dan Desain Sambungan Las
- Inspeksi Pekerjaan Pengelasan
- Manajemen Mutu Pekerjaan Pengelasan
- Praktek Meliputi :
- Membahas jenis logam berdasarkan pengujian spectrography (siswa tidak melakukan pengujian sendiri, hasil uji disuplai dari pihak luar)
- Menghitung tegangan pada jalur las
- Menetapkan jenis kawat las
- Menetapkan proses dan peralatan
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya cacat las
- Menetapkan jenis inspeksi mutu las
WHO SHOULD ATTEND
- Mechanical Engineer /Supervisor/Superintendent
- Maintenance Engineer/Supervisor/Superintendent
- Rotating & Reliability Engineer /Supervisor/Superintendent
- Professional who are in charge in lubrication and bearing systems
- Everybody or professional who wants to broaden knowledge or gain benefits from this course
Peserta :
Personil Teknik dengan pendidikan terakhir minimal D3.
Lama kursus :
3 hari ( 2 Hari teori 1 hari praktek )
Instruktur :
Ir. Y. Agus Jayatun, MT.
waktu & tempat :
10 – 12 oct 2011, at wisma MM UGM yogyakarta
Harga
- Rp. 7.500.000,- / peserta non residendial
- Special rate Rp. 7.000.000 / peserta for minimal pengiriman 3 peserta dari perusahaan yang sama