Membangun Kemitraan dengan Stakeholders dan Mengelola Konflik Lokal berbasis Program CSR/ComDev di Industri Perkebunan, Pertambangan, Ekstraktif dan Migas
Dafam fortuna Hotel, Yogyakarta | 13 – 15 Agustus 2015 | IDR 5.800.000
Dafam fortuna Hotel, Yogyakarta | 24 – 26 November 2015 | IDR 5.800.000
DESCRIPTION
Salah satu tujuan utama dari perusahaan adalah membangun kemitraan dengan semua stakeholder-nya dalam rangka pencapaian tujuan strategis perusahaan. Seyogyanya, perusahaan mampu membangun inisiatif-inisiatif kreatif dalam rangka membangun kemitraan dengan masyarakat di sekitarnya yang terdiri dari beragam organisasi, lembaga, warga, dan tokoh masyarakat sehingga tercapai adanya saling kesepahaman dan rasa hormat diantara berbagai pihak yang pada ujungnya akan mempermudah proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Banyak sudah perusahaan yang telah melakukan program CSR/CD dan mengklaim keberhasilan CSR/CD yang dilakukannya. Namun pada kenyataannya, konflik antara perusahaan dan masyarakat dan stakeholders lokal tetap saja terjadi. Konflik yang terjadi tentu saja memberikan dampak yang merugikan bagi operasional perusahaan dan masyarakat sekitar.
Konflik dalam konteks ini didefinisikan sebagai suatu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau yang merasa memiliki sasaran yang tidak sejalan. Banyak isu yang menjadi potensi konflik antara perusahaan dan masyarakat serta stakeholders lokal seperti permasalahan tanah, pekerjaan, isu politik, kebijakan otonomi dan sebagainya. Untuk mengatasi dan mengantisipasi konflik, perusahaan perlu kiranya mempunyai sistem early warning system yang mampu mendeteksi konflik sejak dini serta secara efektif mampu mentransformasi konflik menjadi situasi relasional yang win-win.. Dalam konteks ini program CSR dan Comdev adalah berfungsi sebagai suatu program yang semestinya dapat menjadi progam resolusi konflik antar stakeholder. Adalah sangat penting bagi perusahaan untuk dapat menerapkan program CSR dan Comdev dengan tepat dan sesuai dengan potensi konflik yang ada ditingkat masyarakat sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Hasil akhir yang diharapkan adalah kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu dan perusahaan dapat hidup berdampingan secara damai dan produktif dengan semua stakeholder-nya.
Berangkat dari pemikiran tersebut dan berefleksi dari pengalaman yang menunjukkan besarnya kebutuhan perusahaan terhadap pendekatan efektif mengelola konflik serta membangun kemitraan dengan stakeholder-nya, maka kami berinisiatif menjawab kebutuhan tersebut. Melalui training ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kesepahaman diantara stakeholders yang berwujud pada komitmen bersama memberdayakan masyarakat.
WHO SHOULD ATTEND
Pimpinan dan Pemilik Perusahaan Tambang/Perkebunan/Ekstraktif lainnya, Konsultan Hukum, Staf dan Manajer bidang Hukum, External Relations, Public Relations, Government Relations, CSR and Community Development, Project/Site Manager, LSM, Tokoh Masyarakat, Polisi, Staf dan Pejabat Pemda dan pihak lainnnya yang terkait.
OBJECTIVE
- Peserta mampu menggunakan konsep berpikir skenariotif yang cepat dan lugas untuk mengeksplorasi dan memprioritaskan dinamika ketidakpastian secara kritis yang akan mempengaruhi industri dan strategi perusahaan.
- Peserta mampu mengembangkan agenda pembelajarn untuk memperluas dan memperdalam pemahaman organisasi terhadap berbagai isu kompetitif dan inisiatif untuk mengelolanya secara produktif.
- Peserta mampu menganalisis secara kritis asumsi strategis yang tersembunyi secara kritikal dan sistem tata nilai yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dari semua pesaing di dalam industrinya.
- Peserta mampu membangun kapasitas internal yang memadai untuk mengadopsi aplikasi rencana skenario terhadap berbagai isu, tantangan dan pilihan dari dinamika kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan.
- Peserta mampu memunculkan inisiatif yang bersifat multidisiplin, kreatif dan provokatif sebagai sistem respon terhadap isu-isu dan trend kompetisi yang akan mempengaruhi eksistensi bisnis perusahaan.
SUMMARY OUTLINE
- Kebijakan dan Ruang Lingkup Praktik CSR/CD di Industri Perkebunan, Pertambangan, Ekstraktif dan Migas
- CSR/CD dan Isu Dinamika Daerah/Lokal: Kerusakan Lingkungan, Hak Ulayat, Ekonomi Lokal, Ketenagakerjaan, Otonomi Daerah
- Membangun Kemitraan dalam Program CSR/CD melalui Transformasi Konflik di Industri Perkebunan, Pertambangan, Ekstraktif dan Migas
- Pendekatan Conflict Sensitivity Tool for Business & Project Operasional yang dikembangkan oleh International Alert
- Pemetaan Isyu/Masalah dan Stakeholders/Jejaring Kepentingan di Industri Perkebunan, Pertambangan, Ekstraktif dan Migas melalui Kemitraan Strategis antar Stakeholders
- Lesson Learned: Praktek CSR/CD di Industri Perkebunan, Pertambangan, Ekstraktif dan Migas melalui Kemitraan Strategis antar Stakeholders
COURSE METHOD
- Presentation
- Discuss
- Case Study
- Evaluation
- Simulation
COURSE SPEAKER
Irfan Riza, SE, MSc, MA (CM)
(Certified Mediator and Senior Consultant in Conflict Transformation, CSR based on ISO 26000, Social Audit, Government Relations, Community Building and Development )
- Dafam fortuna Hotel Jl. Dagen 60 Malioboro, Yogyakarta
- 26 – 28 January 2015
- 23 – 25 April 2015
- 13 – 15 Agustus 2015
- 24 – 26 November 2015
- 03 days (08 am – 04 pm)
COURSE FEE
IDR 5.800.000,- Per Participant non residential
FACILITY
- Module / Handout
- Certificate
- Souvenir
- Training Kit