Perencanaan Keuangan Muslimah
Amaris Hotel/ Neo Hotel/ Santika Hotel, Jakarta | 24 – 25 Mei 2019 | Rp 5.225.000
Amaris Hotel/ Neo Hotel/ Santika Hotel, Jakarta | 11 – 12 Juli 2019 | Rp 5.225.000
Amaris Hotel/ Neo Hotel/ Santika Hotel, Jakarta | 29 – 30 Agustus 2019 | Rp 5.225.000
Amaris Hotel/ Neo Hotel/ Santika Hotel, Jakarta | 07 – 08 November 2019 | Rp 5.225.000
Jadwal Training 2019 Selanjutnya . . .
Indonesia memiliki jumlah penduduk paling besar di Asia Tenggara. Namun faktanya penetrasi keuangan Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di Asean, hanya 21,7%. Padahal Filipina saja sudah di atas 30%, bahkan Malaysia di kisaran 60-70% (OJK, 2014). Minimnya pemahaman masyarakat akan produk dan lembaga jasa keuangan ini menyebabkan banyak masyarakat kurang dapat mengelola keuangannya dengan baik. Sehingga kebutuhan edukasi keuangan sangat dibutuhkan, sehingga akan lebih masyarakat yang dapat mengetahui dan kemudian tertarik untuk membiasakan hidup produktif serta belajar berinvestasi untuk masa depan.
Hal ini terutama diperlukan bagi perempuan yang terkenal sangat hobi belanja. Sebuah survey yang dilakukan OnePoll menjelaskan bahwa rata-rata perempuan menghabiskan waktu 3 tahun untuk berbelanja sepanjang hidupnya. Serta dari 2.000 perempuan yang diteliti tersebut rata-rata berbelanja sebanyak 301 kali dalam setahun.
Frekuensi yang cukup sering tersebut nyatanya tidak beriring dengan pemahaman konsep belanja yang baik. Sebanyak 70% masyarakat disinyalir tak punya rencana keuangan jangka panjang (Ekonomi, 2002). Sehingga tidak mengherankan bila kebanyakan dari item belanjaannya tersebut lebih bersifat konsumtif.
Pendidikan formal memang diharapkan dapat menjadi penyangga renggangnya pemahaman belanja yang baik ini dikalangan masyarakat. Namun ternyata tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku keuangan (financial habit) pelajar dan mahasiswa juga tidak jauh dari cenderung konsumtif (Majalah SWA, 2015). Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, sebuah penelitian pada 2009 lalu menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa di Malaysia juga memiliki pengetahuan keuangan (financial literacy) yang kurang tinggi, dan hal ini dapat menyebabkan pada saat membuat keputusan keuangan setiap hari menjadi tidak terarah dengan tepat. Sehingga dalam hal ini pelatihan informal semacam ini perlu ditingkatkan. Agar semakin banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang cukup terhadap pengaturan keuangan yang baik.
Lantas, mengapa perempuan lebih membutuhkan pelatihan ini? Berdasarkan penelitian di tahun 2006, 2008, dan 2009 disebutkan bahwa laki-laki memiliki kecendrungan lebih baik dalam membuat keputusan keuangan, karena memiliki pemahaman finansial yang lebih tinggi. Bahkan laki-laki relatif lebih mandiri secara finansial serta lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dibandingkan perempuan. Demikian pula penelitian terkait dengan tingkat pemahaman keuangan masyarakat terdidiknya. Hasilnya membuktikan bahwa mahasiswa masih mungkin lebih tepat mengelola keuangan dibanding mahasiswi. Terutama yang berkaitan dengan pengetahuan investasi, kredit, dan asuransi.
Sehingga melalui program pelatihan ini para peserta akan mendapatkan pemahaman mengenai perencanaan keuangan yang sederhana dan mudah diterapkan. Dengan metode penyampaian yang dibawakan secara :
- Inspiring dimana cara penyampaian instruktur akan membuat peserta tergerak untuk menerapkannya dalam kegiatan rutinnya sehari-hari.
- Practical karena dilengkapi dengan form yang langsung dapat digunakan dan studi kasus.
- Enjoyable dengan metode instruktur yang akan membuat pelatihan diselingi aktivitas yang menyenangkan, sehingga peserta relaks dan antusias selama pelatihan.
Sasaran Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah
Setelah mengikuti Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan untuk:
- Mengetahui Tahapan Perencanaan Keuangan Syariah
- Mampu Menyusun Tujuan Keuangan
- Dapat Melakukan Financial Check- Up
- Dapat Mempersiapkan Dana Darurat
- Mengerti Pentingnya Proteksi dan Investasi
- Mendapatkan Tips Praktis Perencanaan Keuangan bagi Muslimah
Materi Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah
Materi training yang akan di bahas topik Perencanaan Keuangan Muslimah adalah :
Hari I
No |
Hari I |
Jam |
1 |
Membangun Kemandirian | |
Mengapa Perencanaan Keuangan Syariah Dibutuhkan |
1,5 |
|
Membuat Daftar Belanja & Financial Check Up |
1,5 |
|
Mempersiapkan Dana Darurat & Pengenalan Asuransi Syariah |
1,5 |
|
Mengelola Hutang |
1,5 |
Hari II
No |
Hari I |
Jam |
1 |
Percaya Diri hadapi Masa Depan | |
Pengenalan Economics Value of Time |
1,5 |
|
Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi & Keluarga |
3,0 |
|
2 |
Membangun Kepedulian | |
Anggaran untuk Pajak, Zakat & Sumbangan |
1,5 |
Terkait materi terakhir mengenai Pajak dan Zakat didetilkan dan dilanjutkan pada pelatihan Sinergi Pajak dan Zakat, dipertemuan berikutnya.
Peserta Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah
Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah ini ditujukan untuk para:
- Masyarakat umum yang ingin memperbaiki pola pengelolaan keuangan pribadinya.
- Istri/Suami yang ingin menyusun perencanaan keuangan keluarga.
- Karyawan dan wirausahawan yang ingin membuat rencana keuangan perusahaannya.
Metode Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah
Training Perencanaan Keuangan Muslimah dilaksanakan dengan metode:
Interaktif dimana peserta dengan bimbingan instruktur akan :
- Enhanced Lecture
- Group discussion
- Exercise
- Experiential simulation, such as : Role-play, games, and Skill practice
Facilitator Pelatihan Perencanaan Keuangan Muslimah
Ai Nur Bayinah, SEI., MM., CPMM
AI NUR BAYINAH, SEI., MM., CPMM memiliki pengalaman sebagai pengajar dan praktisi akuntansi syariah tersertifikasi sejak 2007 dan saat ini diamanahi sebagai Direktur Eksekutif dari sebuah unit penelitian bernama SEBI Islamic Business & Economics Research Center (SIBER-C). Beberapa tulisannya telah dimuat di media dan jurnal nasional serta dipublikasikan dalam seminar dan konferensi nasional maupun internasional. Sebagai penanggungjawab kolom kerjasama SIBER-C dengan media massa nasional, ia setiap bulan rutin mengelola diskusi ekonomi syariah kontemporer sebagai bahan sosialisasi dan edukasi ekonomi Islam untuk masyarakat Indonesia.
Selain itu, Ibu dua anak ini juga rajin melakukan sosialisasi tentang perencanaan keuangan Syariah melalui website aturbelanja .com, serta mengisi kajian di berbagai komunitas, sekolah, perguruan tinggi, dan perkantoran untuk mengajak khususnya lebih banyak perempuan berbelanja secara produktif dan mengelola keuangannya dengan lebih baik. Bukunya yang telah terbit berjudul “Ladies, belanjakan saja semua uangmu!” dan “Bayar Pajak Lebih Murah”, menjadi bagian dari upaya edukasi tersebut.
Setelah menyelesaikan S2 konsentrasi Investasi Syariah pada program Magister Bisnis dan Keuangan Islam (MBKI) Postgraduate Business School, Universitas Paramadina, dan mengambil sertifikasi pengelola keuangan personal, ia semakin aktif menulis tentang keuangan Islam, akuntansi, pajak, zakat, wakaf, dan investasi. Di samping ikut pula membantu melaksanakan jasa audit, akuntansi dan manajemen keuangan lainnya dari sebuah kantor akuntan publik di Jakarta.
- 26 – 27 Februari 2019
- 24 – 25 Mei 2019
- 11 – 12 Juli 2019
- 29 – 30 Agustus 2019
- 07 – 08 November 2019
Lokasi Training Perencanaan Keuangan Muslimah
Amaris Hotel La Codefin / Neo Hotel – Kebayoran / Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Jakarta (Tentative)
Biaya Training Perencanaan Keuangan Muslimah
- Rp 4.150.000 – (Registration 3 person/more; payment 1 week before training)
- Rp 4.350.000 – (Reg 2 week before training ; payment 1 week before training)
- Rp 4.850.000 – (On The Spot)
- Rp 5.225.000 – (Full Fare)