Persiapan Memasuki Masa Purnabakti – YOGYAKARTA
Hotel Jambuluwuk, Jogjakarta | 30 Oktober -3 November 2012 | IDR 5.000.000
Description
Bagi sebagian orang, berakhirnya masa kerja seringkali dianggap sebagai kenyataan yang kurang menyenangkan. Sehingga menjelang masanya tiba, mereka sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi kelak. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang memasuki masa purnabakti bukannya bisa menikmati kehidupan dengan lebih santai, lebih bahagia tetapi sebaliknya, justru ada yang mengalami problem serius baik kejiwaan maupun fisik. Gejala ketidaknyamanan tersebut dikenal dengan istilah Post-Power Syndrome.
Masa purnabakti seharusnya disambut dengan antusias sebagai pintu gerbang untuk memasuki lingkungan yang lebih beragam dan penuh tantangan. Untuk itu perlu adanya suatu persiapan yang matang dalam menghadapi dan mengelola peluang yang menjadi obsesi terpendam selama ini. Sehingga, nantinya bagi orang yang akan memasuki purnabakti dapat menghadapi semua tantangan menjadi suatu peluang menuju keberhasilan selanjutnya.
Sebagai perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan staf dan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabakti, perusahaan dapat membantu mereka dengan berbagai kebijakan dan strategi. Adapun tujuannya adalah untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan muncul terutama dampak yang bersifat psikologis. Selain itu juga, hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara material maupun spiritual. Salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan memberi bekal kepada mereka tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara praktis dalam kehidupan setelah tidak lagi aktif bekerja. Ilmu dan pengetahuan yang diperlukan berkaitan dengan kepribadian, manajemen stres, manajemen kesehatan, manajemen keuangan dan investasi, manajemen minat dan bakat serta kewirausahaan. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan dapat membantu para karyawan untuk mempersiapkan masa purnabakti dengan lebih matang dan terencana.
Perubahan Sikap Mental dan Cara Berfikir
Para calon purnabakti pada umumnya merupakan pegawai dari suatu instansi yang sudah “mapan”. Segala kegiatan yang dikerjakan sehari-hari senantiasa mengacu pada ketentuan berikut petunjuk pelaksanaan yang sudah baku. Bahkan tidak jarang, inisiatif dan kreasi terpaksa dipendam karena juklak telah tersedia kendati banyak perubahan yang terjadi di lapangan yang menyebabkan peraturan tidak lagi konteksual untuk diterapkan.
Sementara itu, dunia usaha membutuhkan sikap dan pola pikir entrepreneur yang menuntut para pelakunya senantiasa aktif dan berinisiatif untuk mencari peluang serta berani bertindak sebagai pengambil risiko atau risk taker. Untuk memasuki dunia usaha para calon purnabakti diharapkan dapat berupaya mengubah sikap dan pola pikirnya.
Meminimalkan Resiko
Kemampuan pemikiran dan kondisi yang masih enerjik membuat seseorang pada masa purnabakti melakukan berbagai keputusan yang kurang diperhitungkan secara matang. Dalam masa purnabakti, informasi yang tidak lengkap dalam menyusun gagasan usaha yang digeluti dapat mengundang risiko tinggi. Seringkali untuk kompensasi pengakuan diri yang hilang pada masa purnabakti, seseorang mencoba gagasan baru yang terlalu berani, sehingga sering terjadi kegagalan yang fatal.
Usaha Kecil dan Menengah
Untuk tahap awal para calon purnabakti disarankan atau lebih tepat mengelola usaha dengan skala kecil hingga menengah. Hal ini bukan berarti
mengecilkan kemampuan para pensiunan, tetapi kenyataan membuktikan usaha kecil dan menengah ini relatif tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan iklim perekonomian yang seringkali tidak dapat diprediksi sebelumnya. Disamping itu juga telah terbukti di saat krisis melanda, tidak sedikit usaha kecil dan menengah yang tetap bertahan. Usaha-usaha yang berorientasi ekspor kebanyakan justru dilakukan persahaan-perusahaan skala kecil dan menengah.
Bertolak dari kondisi tersebut, Kami sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan dan pelatihan SDM, menawarkan bentuk kerja sama dengan menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Persiapan Memasuki Masa Purnabakti” dengan mengambil lokasi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Objectives
Pelatihan ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat efektif untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya persiapan masa purnabakti dalam berbagai aspek. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini adalah:
- Memberikan pembekalan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapi masa purnabakti. Dengan pembekalan ini, peserta diharapkan terhindar atau paling tidak meminimalkan dari dampak-dampak yang dapat berakibat kurang baik terutama dampak secara psikologis, sehingga lebih siap dalam menjalani masa purnabakti dengan penuh percaya diri dan bahagia.
- Peserta mampu mengkaji dan mengembangkan kemampuan pribadi untuk bersikap, berpola pikir dan berperilaku sebagai wirausaha mandiri (Mental Switching)
- Peserta mampu mengidentifikasi dan mengkaji peluang usaha untuk dijadikan bidang usahanya dan diyakini dapat diwujudkannya
- Peserta dapat memahami gambaran tentang rencana-rencana keuangan yang aman, manajemen resiko keuangan di masa purnabakti, pertimbangan dan pemilihan jenis investasi yang relatif aman.
- Memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi terutama setelah para karyawan memasuki masa purnabakti.
- Memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan.
Content and Instructor
- Reorientasi Hidup Memasuki Masa Purnabakti, Psikologi Keluarga, Tip dan Trik di Masa Purnabakti – Drs. Sentot Haryanto, M.Si. (pakar psikologi)
- Manajemen Qolbu dan Emotion Spiritual Quotient (ESQ) – Drs. Basuki AR, M.Si. (pakar ESQ)
- Profil Sukses Purnabakti
- Manajemen Kesehatan di Masa Purnabakti – dr. Soetopo M Kasno (pakar kesehatan)
- Manajemen Keuangan dan Strategi Menghadapi Masa Purnabakti – Drs. Arif Budiarto, M.Si (Dosen Ekonomi STIE YKPN)
- Entrepreneurship : Ciri-ciri wirausahawan, Membentuk Jiwa Wira Usaha, Kiat mencari Ceruk pasar baru, Perhitungan usaha baru, Evaluasi usaha baru – Drs. Miswanto Muslim, MM (Pakar Manajemen )
- Kunjungan ke percontohan bisnis budidaya ikan tawar, taman anggrek, agrobisnis, percetakan dan catering.
Method
Presentation, Discussion, Case Study, Evaluation.
Facilities
Certificate, Training Kit and Merchandise, Module / Handout, Lunch, Coffee Break, Souvenir, Pickup service.
Fee, Time and Venue
- Venue : Hotel Jambuluwuk Jogja, Sentra Industri dan BisnisDi jogja, lokasi rekreasi jogja dan sekitarnya
- Time : 30 Oktober – 3 November 2012
- Investment : IDR 5.000.000
(*) Exclude tax
Kegiatan ini berupa kegiatan pelatihan selama 2 hari di kelas dan 2 hari di luar kelas dengan materi yang berkaitan dengan : manajemen diri, manajemen qolbu, manajemen kesehatan, manajemen keuangan, manajemen minat dan bakat, dan kewirausahaan, kunjungan ke berbagai usaha percontohan dan rekreasi.
Supporting events
- City tour ke Kraton, Candi Borobudur/Prambanan dan pusat perbelanjaan di Yogyakarta.
- Kunjungan dan makan siang di rumah makan apung Boyong Kalegan