RE-ORIENTASI PERSIAPAN MEMASUKI MASA PURNABAKTI DAN ENTERPRENEURSHIP
Hotel Jambu Luwuk, Yogyakarta | Senin s/d Jumat, 17 s.d 21 September 2012 | Rp 12.000.000,– per pasang
Hotel Jambu Luwuk, Yogyakarta | Selasa s/d Jumat, 18 s.d 21 September 2012 | Rp 9.500.000,- per pasang
LATAR BELAKANG
Bagi sebagian orang, berakhirnya masa kerja seringkali dianggap sebagai kenyataan yang kurang menyenangkan. Sehingga menjelang masanya tiba, mereka sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi kelak. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang memasuki masa purnabakti bukannya bisa menikmati kehidupan dengan lebih santai, lebih bahagia tetapi sebaliknya, justru ada yang mengalami problem serius baik kejiwaan maupun fisik. Gejala ketidaknyamanan tersebut dikenal dengan istilah Post-Power Syndrome.
Masa purnabakti seharusnya disambut dengan antusias sebagai pintu gerbang untuk memasuki lingkungan yang lebih beragam dan penuh tantangan. Untuk itu perlu adanya suatu persiapan yang matang dalam menghadapi dan mengelola peluang yang menjadi obsesi terpendam selama ini. Sehingga, nantinya bagi orang yang akan memasuki purnabakti dapat menghadapi semua tantangan menjadi suatu peluang menuju keberhasilan selanjutnya.
Sebagai perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan staf dan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabakti, perusahaan dapat membantu mereka dengan berbagai kebijakan dan strategi. Adapun tujuannya adalah untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan muncul terutama dampak yang bersifat psikologis. Selain itu juga, hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara material maupun spiritual. Salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan memberi bekal kepada mereka tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara praktis dalam kehidupan setelah tidak lagi aktif bekerja. Ilmu dan pengetahuan yang diperlukan berkaitan dengan kepribadian, manajemen stres, manajemen kesehatan, manajemen keuangan dan investasi, manajemen minat dan bakat serta kewirausahaan. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan dapat membantu para karyawan untuk mempersiapkan masa purnabakti dengan lebih matang dan terencana.
- Perubahan Sikap Mental dan Cara Berfikir
Para calon purnabakti pada umumnya merupakan pegawai dari suatu instansi yang sudah “mapan”. Segala kegiatan yang dikerjakan sehari-hari senantiasa mengacu pada ketentuan berikut petunjuk pelaksanaan yang sudah baku. Bahkan tidak jarang, inisiatif dan kreasi terpaksa dipendam karena juklak telah tersedia kendati banyak perubahan yang terjadi di lapangan yang menyebabkan peraturan tidak lagi konteksual untuk diterapkan.
Sementara itu, dunia usaha membutuhkan sikap dan pola pikir entrepreneur yang menuntut para pelakunya senantiasa aktif dan berinisiatif untuk mencari peluang serta berani bertindak sebagai pengambil risiko atau risk taker. Untuk memasuki dunia usaha para calon purnabakti diharapkan dapat berupaya mengubah sikap dan pola pikirnya.
- Meminimalkan Resiko
Kemampuan pemikiran dan kondisi yang masih enerjik membuat seseorang pada masa purnabakti melakukan berbagai keputusan yang kurang diperhitungkan secara matang. Dalam masa purnabakti, informasi yang tidak lengkap dalam menyusun gagasan usaha yang digeluti dapat mengundang risiko tinggi. Seringkali untuk kompensasi pengakuan diri yang hilang pada masa purnabakti, seseorang mencoba gagasan baru yang terlalu berani, sehingga sering terjadi kegagalan yang fatal.
- Usaha Kecil dan Menengah
Untuk tahap awal para calon purnabakti disarankan atau lebih tepat mengelola usaha dengan skala kecil hingga menengah. Hal ini bukan berarti
mengecilkan kemampuan para pensiunan, tetapi kenyataan membuktikan usaha kecil dan menengah ini relatif tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan iklim perekonomian yang seringkali tidak dapat diprediksi sebelumnya. Disamping itu juga telah terbukti di saat krisis melanda, tidak sedikit usaha kecil dan menengah yang tetap bertahan. Usaha-usaha yang berorientasi ekspor kebanyakan justru dilakukan persahaan-perusahaan skala kecil dan menengah.
Bertolak dari kondisi tersebut, Kami sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan dan pelatihan SDM, menawarkan bentuk kerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Reorientasi Persiapan Memasuki Masa Purna Bakti dan Enterpreneurship bagi Karyawan”
BENTUK KEGIATAN
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan selama empat hari dengan alokasi waktu dua hari di kelas dan dua hari untuk kunjungan dan praktek lapangan. Materi di dalam kelas terkait persiapan mental psikologis dan motivasi, kesehatan jasmani, gaya hidup sehat, sentuhan keagamaan dan spiritual, perencanaan keuangan dan investasi serta jiwa kewirausahaan. Sedangkan untuk di luar kelas fokus materi pelatihan berkenaan dengan materi dan praktek langsung pengelolaan usaha yang disampaikan oleh pemilik usaha. Pada saat kunjungan, peserta juga akan diberikan pemahaman tentang business planning, risk management, market opportunity and market share terkait usaha yang dijalankan sesuai dengan rencana usaha yang diminati peserta.
TUJUAN PELATIHAN
Pelatihan ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat efektif untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya persiapan masa purnabakti dalam berbagai aspek. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini adalah:
- Memberikan pembekalan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapi masa purnabakti. Dengan pembekalan ini, peserta diharapkan terhindar atau paling tidak meminimalkan dari dampak-dampak yang dapat berakibat kurang baik terutama dampak secara psikologis, sehingga lebih siap dalam menjalani masa purnabakti dengan penuh percaya diri dan bahagia.
- Peserta mampu mengkaji dan mengembangkan kemampuan pribadi untuk bersikap, berpola pikir dan berperilaku sebagai wirausaha mandiri (Mental Switching)
- Peserta mampu mengidentifikasi dan mengkaji peluang usaha untuk dijadikan bidang usahanya dan diyakini dapat diwujudkannya
- Peserta dapat memahami gambaran tentang rencana-rencana keuangan yang aman, manajemen resiko keuangan di masa purnabakti, pertimbangan dan pemilihan jenis investasi yang relatif aman.
- Memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi terutama setelah para karyawan memasuki masa purnabakti.
- Memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan.
SASARAN PESERTA PELATIHAN
Kegiatan ini ditujukan kepada pegawai yang akan segera memasuki masa purnabakti (pensiun) bersama istri/suami masing-masing.
MATERI PELATIHAN DAN INSTRUKTUR
Komposisi materi pelatihan dan instruktur pada pelatihan ini selengkapnya adalah sebagai berikut :
No. |
Materi |
Instruktur |
|
1. |
– Mental Switching : Perubahan Sikap dan Pola Pikir dari karyawan ke masa purnabakti
– Mengatasi ”Post Power Syndrome”
|
Drs.H. Bambang Toto, MM, PsikologPakar bidang Psikologi, Pengembangan SDM dan kepribadian. Berpengalaman sebagai trainer khususnya persiapan psikologis menjelang masa pensiun. | |
2. |
|
Ust. Wijayanto, M. SiMerupakan ahli agama yang banyak memberikan pencerahan dan konseling khususnya bagi kalangan SDM di berbagai perusahaan. | |
3. |
|
Dr. Baldric Siregar, M.Si, Akt.Trainer / konsultan yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan program persiapan pensiun khususnya dari sisi perencanaan keuangan, keputusan investasi dan bisnis pasca pensiun. | |
4. |
|
dr. Agus Taufiq R, M.Kes.Tim dokter di RS Sardjito Yogyakarta, Spesialis bidang neurologi, pakar kesehatan keluarga yang telah beberapa kali memberikan pencerahan kesehatan pada pelatihan pembekalan menjelang masa purnabakti. | |
5. |
|
Dr. Fauzan Asmara, MM.Drs Surono MM (Purnabakti sukses)Pakar Manajemen dan pemasaran/ praktisi bisnis yang menggeluti dunia pendidikan dan beberapa bisnis lain. Saat ini mengelola beberapa lembaga pendidikan ternama di Yogyakarta. | |
6. |
|
Tim dari Bisnis Investasi | |
7. | Kunjungan/praktek/studi wisata ke Sentra Bisnis Percontohan yang disesuaikan dengan minat peserta.
Pilihan kunjungan (optional):
|
***Untuk pilihan kunjungan akan kami sesuaikan dengan minat peserta*** |
METODE PELATIHAN
Pelatihan pembekalan ini didesain agar peserta benar-benar dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat di dunia nyata. Untuk mendukung hal tersebut maka metode pelatihan yang digunakan mencakup presentasi, sharing dan diskusi, games / simulasi, evaluasi praktek dan pendampingan.
ACARA PENDUKUNG
- Senam kesehatan jasmani
- City tour ke beberapa tempat wisata menarik di Yogyakarta dan sekitarnya, serta beberapa pusat perbelanjaan dan kerajinan di Yogyakarta.
- Renungan Rohani
- Special dinner , entertainment dan keakraban
- Makan siang spesial dan kunjungan di rumah makan apung “Boyong Kalegan”, Sleman.
WAKTU DAN TEMPAT
a. Waktu
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan selama empat hari, mulai Selasa s/d Jumat, 26 s.d 29 Juni 2012
b. Tempat
- Hotel Jambu Luwuk Yogyakarta (bintang 4)
Pilihan Kunjungan:
- Budidaya jamur “Jejamuran” Sleman
- Budidaya tanaman herbal organik dan tanaman buah dalam pot “Indmira” Ngaglik, Sleman
- Rumah makan Apung dan budidaya ikan air tawar Boyong Kalegan, Sleman
- Lokasi Peternakan Sapi Potong dan Perah Terintegrasi
- Pertanian dan usaha warung makan organik.
- Lokasi UMKM Binaan DISPERINDAG DIY
- Budidaya Udang Lobster di Bantul DIY
- Usaha Catering “CITA Catering”
- Lokasi counter waralaba
- Lokasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya
BIAYA DAN FASILITAS
Biaya pelatihan sebesar
- Rp 9.500.000,- (Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) per pasang >>> 4 Hari
- Rp 12.000.000,- (Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) per pasang >>> 5 Hari
dengan fasilitas sebagai berikut:
- Akomodasi selama pelatihan termasuk fasilitas laundry hotel
- Medical Chek up
- Training Kit & Handout / Module
- Sarapan pagi, makan siang, makan malam dan 2 x Coffee Break (selama pelatihan in door)
- Sertifikat
- Souvenir
- Dokumentasi kegiatan pelatihan dalam bentuk CD