Risk Appetite, Analisis dan Pemodelan serta Kaitannya dengan Pencapaian Target KPI
Hotel Bidakara, Jakarta | Kamis – Jum’at, 17 – 18 Januari 2013 | Rp. 3.750.000,-
Materi
Pengantar
Implementasi manajemen risiko di berbagai perusahaan di Indonesia saat ini telah memasuki tahap baru yakni pengembangan pengukuran risiko yang andal yang dalam banyak kasus, tim manajemen risiko di berbagai perusahaan masih menemukan kesulitan dalam pengembangannya.
Sasaran Workshop
Pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas. Dengan pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan pemahaman mengenai:
- Arti penting risk appetite, analisis dan pemodelan dalam pengelolaan risiko
- Bagaimana mengembangkan risk appetite yang tepat di perusahaan
- Bagaimana melalukan analisis dan pemodelan risiko yang andal
Garis Besar Program
- Pengukuran dan pemodelan sebagai aspek penting dalam proses manajemen risiko
- Penggunaan historical data, parametric approach dan montecarlo simulation dalam analisis dan pemodelan risiko
- Memahami dan mengembangkan model risiko dari expected value dan standar deviasi
- Mengukur stand-alone-risk dan portfolio risk
- Mengukur korelasi antar risiko
- Value-at-risk untuk risiko-risiko operasional/proyek
- Pengertian tentang risk appetite
- Apa yang harus diperhatikan dalam pengembangan risk appetite
- Bagaimana mengembangkan Key Risk Indicators (KRI), dan Key Control Indicators (KCI) yang dikaitkan dengan Key Performance Indicators (KPI)
- Risk Fun Game
Wajib diikuti oleh
- Pimpinan dan staf manajemen risiko
- Pimpinan dan staf unit-unit operasional
- Internal Audit/SPI
- Konsultan manajemen
- Mahasiswa yang berminat
- Pemerhati/peminat lainnya
Pembicara / Fasilitator
Drs. Deddy Jacobus, CIR, CCSA adalah Anggota Streeing Committee pada Professional Risk Managers International Association (PRMIA) Indonesia Chapter (www.prmia.org) sebuah organisasi professional manjemen risiko yang berkantor pusat di Chicago, USA. Beliau Eksekutif pada Indonesian Risk Professional Association (IRPA) (2007 – 2009) yang bersama-sama Bank Indonesia mendirikan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang diberi mandat untuk mensertifikasi +/- 50.000 Pengurus dan Pejabat Bank-bank Umum di seluruh Indonesia. Beliau berpengalaman luas sebagai konsultan maupun pembicara dalam bidang manajemen risiko, good corporate governance dan internal control dan sejak tahun 2004 beliau terus berkontribusi bagi sejumlah kliennya yang berasal dari berbagai BUMN maupun perusahaan swasta di sektor finansial maupun non-finansial. Beliau mendapatkan sertifikasi interntional di bidang manajemen risiko dan pengendalian internal (Certified in Control Self-Assessment/CCSA) pada tahun 2007 dari The Institute of Internal Auditors (IIA) yang berkedudukan di Florida, USA.
Pengalaman dalam konsultansi implementasi manajemen risiko termasuk inhouse di berbagai perusahaan berikut:
Semen Gresik Group, PLN PJB (Persero), PT Pupuk Kaltim, Kaltim Industrial Estate, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Reasuransi Nasional, Sucofindo, Jamsostek, Pegadaian, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), PLN Batam, Dana Pensiun Telkom, Dana Pensiun Pertamina, Dana Pensiun Perkebunan, PLN Holding (Kantor Pusat), BFI Finance. Samudera Indonesia, Indosat, BRI, Bank Mandiri, Bukopin, Pupuk Kujang, Krakatau Steel, Pos Indonesia, Reasuransi Indonesia, Dirgantara Indonesia, PT KAI, Pertamina Holding, Telkomsel, Astra Internasional, Astraventura, PT Manulife Manajemen Investasi, PT Dok Perkapalan Kodja, PT Jaya Ancol dan banyak lainnya.
Investasi
Rp. 3.750.000,- sudah termasuk makan siang, souvenir, material kit, sertifikat keikutsertaan, kartu alumni, makan siang dan rehat kopi, belum termasuk pajak. ++ Free membership dan kehadiran dalam Risk Discussion Forum 2 kali setahun.