Train The Trainers! 2013
Hotel Ritz – Carlton, Jakarta | 28 Agustus 2013 | IDR 1.900.000/org
Oleh karena peran dan tanggungjawab Supervisor dan Manajer mengalami perluasan hingga menjadi Trainer atau Coach—maka Organisasi berkewajiban memberikan mereka pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam mengajar
Train The Trainers telah merancang sebuah program pengembangan pelatih menggunakan tehnologi pendidikan terkini, yang salah satunya adalah berubahnya penekanan—dari Penyampaian ke penekanan Penerimaan
Tehnologi baru lainnya adalah pentingnya seorang trainer mengetahui learning moment pembelajar—untuk memastikan materi pelatihan diserap pada waktu yang tepat
Ketrampilan lain yang perlu dimiliki oleh para Trainers adalah ketrampilan membuat bahan presentasi dengan multimedia—multisensors. Ketrampilan dasar yang fundamental lainya adalah kemampuan menyajikan energizers setiap 20 menit—yang akan memastikan kelas pada kondisi – full reception
Belajar adalah menciptakan adalah sebuah metode terkini yang menjamin peserta pelatihan membawa ciptaannya keluar kelas dan menjadikannya sesuatu yang bermakna (experiential learning)
Belajar adalah proses—dengan memegang prinsip ini, diharapkan setiap Trainer menjadi trainer bukan hanya di kelas-kelas pelatihan melainkan juga di tempat kerja (built-in Training)
Why TTT for Supervisors?.
TTT didisain khusus bagi para kepala seksi, supervisor dan manajer perusahaan yang sudah pernah memberikan pelatihan dan ingin mendapatkan pengalaman baru dalam mengajar. TTT memperlengkapi mereka dengan dengan ketrampilan menyajikan pelatihan dengan berbagai metode modern dan terkini-salah satunya adalah metode experiential learning. Komponen pembelajaran termasuk didalamnya 13 standar kompetensi trainer yang diakui oleh Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia (sudah dibakukan oleh BNSP Badan Nasional Standarisasi Profesi)—juga standar International ISO 10015 dan ISO 9001:2008 (Training Management)
Experiential Learning (EXL),
Mengapa peserta pada training ini perlu memahami experiential learning?
Belajar cara EXL adalah belajar dengan melakukan-dengan berbartisipasi secara aktif. Experiential Learning adalah pembelajaran praktik langsung—dengan bereksperimen, mencoba berbagai pendekatan, menemukan apa yang sesuai untuk peserta dengan melakukannya sendiri, cara ini memungkinkan peserta mengalami, menemukan pada tingkat fisik, emosi dan intelektual. Melalui penggunaan teknik Quantum Learning, peserta menggunakan multi-channel sensor untuk meresap dan menerima informasi untuk diolah otak. Ketika peserta mengalami dan menemukan manfaat melalui multi-channel sensor, itulah belajar cara experiential learning
Belajar adalah waktu
Belajar akan menjadi efektif dan optimal apabila disampaikan pada waktu yang tepat. Informasi pelajaran diserap oleh peserta pelatihan melalui beberapa kanal sensor—mulai dari mata, telinga, hidung, kulit, dan ’rasa’
Siapa yang bisa menjamin bahwa ketika anda mulai mengajar pada pukul 9 pagi, peserta anda juga mulai belajar pada jam yang sama?
Belajar adalah berkreasi
Harus kita sadari bahwa pembelajaran berasal dari keterlibatan aktif dan penuh seorang pembelajar dengan pelajaran, dan bukan dari mendengarkan presentasi. Belajar adalah menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi. Presentasi diadakan semata-mata untuk mengawali proses belajar dan bukan untuk dijadikan fokus utama. Pada pelatihan ini, Fasilitator juga akan menyajikan fakta-fakta mengapa selama ini belajar tidak dijalankan semestinya sehingga training dianggap sebagai sesuatu yang menghabis-habiskan uang.
Belajar adalah proses
Pelatihan menjadi efektif apabila diperlakukan sebagai suatu proses yang tak berujung. Oleh karena itu, organisasi yang masih mengganggap pelatihan sebagai sebuah event–pelatihan hanya akan menghabiskan sumberdaya finansial, dan pada akhirnya dirasa tidak bermanfaat. Pelatihan ini memfasilitasi peserta untuk membuat alat evaluasi keefektifan pelatihan dan ketrampilan membuat atau merancang lingkungan belajar setelah pelatihan.
Manfaat mengikuti pelatihan ini
Program ini memberikan beberapa manfaat yang siknifikans kepada setiap pesertanya, manfaatmanfaat tersebut antara lain,
- peserta memahami arti dan proses belajar
- peserta mampu mengenali kebutuhan belajar bawahan terhadap kondisi organisasi, termasuk menggunakan beberapa alat assessments
- peserta paham fungsi internal trainer Perusahaan
- peserta paham bagaimana orang dewasa belajar dan paham bahwa training adalah suatu proses yang tak berujung
- peserta menguasai beberapa teknik penting penyajian pelatihan dan memiliki keperpercaya diri (self esteem)
- peserta bisa membuat rencana pembelajar berbasis peserta aktif dan kreatif
- peserta mampu menciptakan suasana nyaman dan semangat dalam kelas pelatihan, termasuk didalamnya memanfaatkan game untuk mempercepat penerimaan. Peserta dapat melakukan evaluasi keefektifan pelatihan termasuk menggunakan beberapa alat evaluasi
- peserta mampu menggunakan teknologi pembelajaran terkini, misalnya neuro linguistic programming, experiential learning, contectual learning and teaching, accelerated learning, creativity in teaching dan multimedia presentation
Teknik ini memampukan trainer,
- membangun connectedness dan rapport dengan peserta—sesuatu yang penting dilakukan di sesi awal training;
- merubah informasi menjadi suatu realitas dalam pikiran,
- mendisain pelatihan berbasis cara kerja otak
- peserta mendapat kesempatan berpraktik mengajar minimal dua kali dan mendapat bermacam feedback dari fasilitator, peserta dan dari pihak lain (observer dan assesor bila diperlukan)
- Peserta mampu merancang bahan presentasi yang animatif dan bersuara menggunakan MS Powerpint 2007-2010 (Powerpoint Ultimate!)
Garis Besar Program
- Asas dan Proses belajar (HHH-head-hand-heart)
- Enam teknik dasar mengajar temasuk membangun rapport
- Merancang Lesson plan
- Merancang Sesson Plan sesuai profil peserta
- Mengetahui momen belajar
- Teknik penyampaian konvensional vs ” the 6 Jargons”
- Menangani pertanyaan dengan TRACT
- Merancang program berbasis peserta kreatif
- Memodifikasi permainan Pelatihan, Icebreakers, Energizers dengan SWIM
- Mahir dengan flipchar Hipnoflip
- Tepat menggunakan MS Powerpoint! 6 kesalahan terbesar Powerpoint dan bagaimana mengatasinya
- Sepuluh tips membuat perubahan setiap 20 menit
Metode Pelatihan
Teori 15% Praktik 85%
Setelah berlatih pada setiap program, setiap peserta diwajibkan membuat program pelatihan (berkoordinasi dengan Training manager perusahaan), setiap peserta menerima training log book yang berisi formulir training plan, lesson plan, evaluasi/feedback dan formulir terkait lainnya.Selama mengikuti program pelatihan, peserta dapat menghubungi failitator setiap kali menemui kendala di dalam atau di luar kelas. Setiap kendala atau permasalahan direkam oleh Fasilitator untuk menjadi bahan pelatihan berikutnya
Video Tutorial
Beberapa program dan metode kami telah menjadikan kami berbeda dengan metode yang biasa diberikan—salah satunya adalah bahwa dalam setiap pelatihan TTTI, peserta/Panitia menerima video tutorial yang setiap saat dapat di-playback untuk keperluan refreshment atau retraining. Video Tutorial berisi presentasi Trainer yang telah di-extract dan beberapa kegiatan peserta pelatihan.
Investasi termasuk buku ”The Six Jargons in Presentation” dan ”60 Icebreakers” untuk setiap eserta.
Fasilitator (s)
Fasilitator Utama:
Ady A Subagya
National Certified Competency Assesor
Ady bekerja di Mercedes Benz Indonesia dan Siemens Lightings Indonesia dengan pengalaman dibidang pelatihan dan pengelolaan sistem manajemen. Materi pelatihan pengembangan pelatih yang dirancangnya berjudul Accelerated Learning, Creativity for Training, Training Visualization, Powerpoint Golive! For Experts, Mental Fitness (Juggling 3 Balls) 20 Games Trainers Must Modify and Play, Train The Trainers, 6 Jargons in Training and Presentation (dari buku “The 6 Jargons in Presentation” oleh Ady Subagya)
Pelatihan tersebut sudah disajikan secara in-house di:
Mercedes Benz (Daimler Chrysler), Kelompok Kompas Gramedia, Pos Indonesia, Indosat, Berca Hardaya Perkasa, Aisin Indonesia, Multibintang Indonesia, Mandom Indonesia, United Tractors, Firstmedia Tbk, Bakrie Telecom, Garuda Indonesia, Smart Tbk, Boehringer Engelheim, Bank Rakyat Indonesia, Bank BNI, Sariater Resort, Staedtler Indonesia, Marubeni Indonesia, Permodalan Nasional Madani (PNM)
Investment
- IDR 1.900.000/org
- Early bird Rp. 1.700.000,-/ org apabila pembayaran 10 hari sebelum pelaksanaan